Dapat Bergerak Secepat Kilat
Gerak malaikat juga berbeda dengan manusia. Menurut sejumlah ayat dalam Al-Qur'an, malaikat disebut bisa bergerak sangat cepat. Allah SWT berfirman,
وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ ٣ فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ ٤
Artinya: "demi (malaikat) yang cepat (menunaikan tugasnya) dengan mudah, (malaikat) yang bergegas (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat," (QS An Nazi'at: 3-4)
Kemudian, Allah SWT juga berfirman,
وَالْمُرْسَلٰتِ عُرْفًاۙ ١ فَالْعٰصِفٰتِ عَصْفًاۙ ٢
Artinya: "Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa kebaikan dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencang," (QS Al Mursalat: 1-2)
Senantiasa Takut kepada Allah SWT
Selain taat, malaikat juga takut kepada Allah SWT. Mereka semua senantiasa ber-taqarrub kepada Allah SWT dan sangat takut kepada-Nya. Allah SWT berfirman,
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ٤٩ يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠
Artinya: "Hanya kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa). Para malaikat (juga bersujud) dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 49-50)
Tidak Memiliki Jenis Kelamin
Malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya dan mustahil memiliki jenis kelamin. Menurut Mahmud asy-Syafrowi, pendapat tersebut karena jenis kelamin hanya disematkan dan berlaku untuk sesuatu yang bersifat material, sementara malaikat bersifat ruhani.
Malaikat diciptakan dari cahaya (nur)
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia dapat terlihat dari proses penciptaan keduanya. Berbeda dengan manusia yang diciptakan dari unsur tanah, malaikat diciptakan Allah SWT dari cahaya (nur).
Selain itu, malaikat tidak memiliki jasad. Sehingga, malaikat hanya berbentuk ruh. Makanya, malaikat tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Sifat malaikat ini dijelaskan dalam sebuah hadis, yakni:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)
Artinya: Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian. (HR Muslim)
Malaikat dan manusia berbeda. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu seperti manusia. Jadi, malaikat hanya memiliki sifat mulia. Mereka sengaja diciptakan untuk berbakti pada Allah SWT.
Sifat mulia ini dijelaskan dalam surah Abasa: 15-16:
Di tangan para utusan (malaikat) yang mulia lagi berbudi.
Selain itu, penjelasan tentang sifat malaikat yang mulai dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 26:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ ٢٦
Artinya: Mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak. Mahasuci Dia." Sebaliknya, mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan.
Memiliki sifat korosif
Sifat utama lain dari asam dan basa adalah memiliki sifat korosif. Karena itu, larutan asam dapat bereaksi dengan marmer, logam, atau bahan lainnya. Sedangkan basa akan bersifat korosif ketika bersentuhan dengan kulit dan dapat merusak jaringan atau menyebabkan luka bakar. Seperti yang dijelaskan oleh Hardjono Satrohamidjojo dalam bukunya yang berjudul Kimia Dasar Revisi.
Cara membedakan asam dan basa
Senyawa asam sebenarnya bisa kita temukan dengan mudah pada beberapa buah-buahan, seperti lemon atau jeruk. Selain itu, ada juga di dalam bahan makanan seperti cuka dan pengawet makanan seperti asam benzoat.
Sementara itu, senyawa basa biasanya ditemukan pada benda-benda yang rasanya pahit seperti sabun atau obat. Sekali lagi, meski keduanya identik dengan rasa masam dan pahit, namun sangat tidak dianjurkan untuk membedakan larutan asam dan basa secara langsung. Kalau kamu mau membedakan mana larutan asam dan larutan basa, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut penjelasan setiap caranya:
Cara membedakan asam dan basa yang paling sederhana adalah mengujinya memakai kertas lakmus. Kertas lakmus sendiri merupakan kertas indikator yang akan berubah warna saat terkena larutan asam atau basa. Kertas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu lakmus merah dan juga lakmus biru.
Lakmus merah merupakan jenis kertas lakmus yang jika bersentuhan dengan larutan basa akan berubah warnanya menjadi biru. Sedangkan ketika bersentuhan dengan larutan asam, warnanya tetap.
Lakmus biru merupakan jenis kertas lakmus yang jika bersentuhan dengan larutan asam warnanya akan berubah menjadi merah, sedangkan jika bersentuhan dengan larutan basa, warnanya tidak berubah.
Jika kamu ingin menguji sifat dari sebuah larutan dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru, berikut ini ada rangkuman yang membantu mempermudah proses identifikasinya:
Kertas PH Universal, sama seperti kertas lakmus, merupakan indikator berbentuk kertas yang bisa kamu gunakan untuk membedakan asam dan basa. Bedanya kertas ini mempunyai beberapa warna yang menunjukkan skala nilai PH dari larutan yang diuji, mulai dari PH 1 sampai dengan PH 14.
Maka dari itu, dalam pelajaran Kimia, kertas PH Universal bisa digunakan untuk membedakan asam-basa, tetapi juga untuk mengetahui serta mengukur nilai PH dari suatu larutan. Cara kerjanya juga mirip dengan seperti kertas lakmus, yaitu warnanya akan berubah ketika bersentuhan dengan suatu larutan. Warna yang dihasilkan menunjukkan berapa nilai PH dari larutan tersebut.
Jadi, setelah dicelupkan pada sebuah larutan, kertas PH Universal ini akan berubah warnanya. Setelah itu, kamu perlu membandingkan perubahan warna tersebut dengan skala warna PH. Pilihlah warna yang paling sesuai untuk mengetahui berapa nilai PH dari larutan yang kamu uji. Kira-kira seperti ini gambaran skala PH dalam kertas PH Universal:
sciencenewsforstudents.org
Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat, singkatnya, merupakan senyawa asam yang dapat dengan mudah melepaskan ion H+ di dalam air dan dalam larutannya terjadi disosiasi total. Beberapa contoh asam kuat diantaranya seperti::
Sementara itu, basa kuat merupakan senyawa basa yang dapat dengan mudah melepaskan ion OH- di dalam air dan dalam larutannya terjadi disosiasi total. Misalnya seperti
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu patuh dan tunduk pada-Nya. Ada sejumlah sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia.
Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar mengatakan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin, malaikat diciptakan dari cahaya. Hal ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR Muslim)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW tidak menyebut mengenai jenis cahaya yang menjadi asal penciptaan malaikat. Adapun, menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ikrimah, cahaya yang digunakan untuk menciptakan malaikat adalah cahaya keagungan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
"Para malaikat diciptakan dari cahaya keagungan, sedangkan iblis diciptakan dari api kesombongan."
Kemudian, menurut hadits dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, "Allah menciptakan malaikat dari cahaya (yang keluar dari) kedua hasta dan dada."
Mengenai hal itu, Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar mengatakan bahwa hadits tersebut tidak boleh dijadikan dalil.
Selalu patuh dan taat
Berikutnya, sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah patuh dan taat. Malaikat memang diciptakan untuk menyembah Allah SWT. Para malaikat tidak memiliki dorongan nafsu untuk meraih hal duniawi.
Mereka juga diketahui makhluk yang paling taat pada Allah SWT. Malaikat selalu menaati perintah dan tidak melanggar larangan-Nya.
Sifat taat dan patuh ini dijelaskan surah Al-Anbiya ayat 27:
لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Dapat Berubah Wujud
Berbeda dengan manusia, malaikat diberi kemampuan bisa berubah wujud atau bentuk. Terkadang malaikat mengubah dirinya dalam wujud manusia dan menampakkan dirinya di hadapan para nabi atau bahkan manusia lain. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Maryam ayat 17,
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا ١٧
Artinya: "Dia (Maryam) memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka. Lalu, Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."